Minggu, 31 Agustus 2014

Tips Memotret Benda Gelap

  1. Menggunakan setting manual
    • Cari obyek lain yang berwarna terang & jaraknya sama dengan obyek yang akan difoto
    • Pasang exposure mode ke P, dan lakukan focusing sampai muncul angka exposure settingnya
    • Pindahkan exposure mode ke M & atur setting sesuai yang diperoleh sebelumnya
    • Ubah posisi focus ke manual
    • Ambil beberapa foto dengan angle berbeda
  2. Jika tidak terdapat setting manual. namun tersedia AE-lock dan AF-lock
    • Letakkan obyek berwarna terang di jarak yang sejajar dengn obyek
    • Pasang AF & AE-lock
    • Lakukan focusing & metering ke obyek kedua
    • Arahkan kamera ke obyek benda gelap
    • Ambil foto dengan setting AF & AE beberapa kali dengan scene program berbeda untuk memilih yang terbaik nanti
  3. Jika tidak terdapat setting manual dan tidak ada AF-lock/ AE-lock
    • Letakkan obyek berwarna terang di jarak yang sejajar dengn obyek
    • Lakukan focusing & metering ke obyek kedua
    • Tahan shutter dengan menekan setengah setelah metering diperoleh
    • Arahkan kamera ke obyek benda gelap
    • Ambil foto beberapa kali dengan scene program berbeda untuk memilih yang terbaik nanti

Point Of Interest

Point of Interest adalah daya tarik utama yang ingin ditunjukkan dalam sebuah foto. Idealnya, hanya ada 1 (satu) POI dalam foto agar pesan yang ingin disampaikan melalui foto itu sampai pada pemirsa. Ada beberapa teknik untuk memastikan POI ini ditangkap oleh pemirsa:
  1. Fill The Frame
    Dengan obyek utama yang mengisi seluruh frame, sudah kelas bahwa tidak ada obyek lain yang memecahkan perhatian pemirsa. Untuk dapat memenuhi frame dengan obyek, ada beberapa cara yang bisa dilakukan, misalnya
    • Bergerak mendekati obyek
    • Menggunakan lensa tele atau zoom
    • Cropping 
    • Depth of Field
    • Dengan mengatur DoF sedemikian rupa, maka obyek utama akan tampak tajam sedangkan lingkungan sekitarnya menjadi blur. Dengan kondisi ini, maka seluruh perhatian akan tertuju pada obyek utama saja. Untuk memcapai DoF yang tipis, langkah yang dapat dilakukan adalah:
      • Set aperture dengan bukaan palung lebar (angka paling rendah)
      • Gunakan zoom terpanjang (tele-end)
      • Jarak background yang cukup jauh dari obyek
      • Menggerakkan kamera mengikuti gerakan obyek

    • Posisi dan Komposisi
      Penempatan obyek dalam frame akan menentukan seberapa besar perhatian tertarik pada obyek atau bagian dari obyek. Posisi tengah adalah dominan. Atas lebih menarik dari bawah. Posisi pada 1/3 dan perpotongannya akan memberikan tekanan lebih. Misalnya penempatan garis mata model pada 1/3 atas frame.
      Selain itu, keseimbangan & warna juga turut menentukan. Warna terang lebih menarik daripada warna gelap. Warna kuning adalah yang paling menarik perhatian

Tips lensa

Dari pemahaman mengenai kategori foto ini, kita dapat menentukan kriteria dari lensa yang kita perlukan. Supaya lebih mudah dimengerti, contohnya sebagai berikut:
  • Paparazzi dan wartawan olahraga sering mengambil foto dari jarak jauh dan perlu kecepatan respon agar tidak ketinggalan momen, jadi perlu lensa tele dengan fokus jauh (di atas 200 mm) yang dilengkapi image stabilizer & motor ultrasonik
  • Foto produk dalam studio dengan penerangan terbatas, perlu lensa dengan jarak fokus pendek (antara 18 sampai 50 mm), bisa memotret dari jarak dekat (makro) dan aperture lebar
  • Foto panggung/ show memerlukan lensa yang mampu memotret dalam kondisi low-light (aperture lebar/ fast lens), respon cepat (motor ultrasonik atau sejenisnya), dan fokus jauh (200 mm atau lebih)
  • Untuk foto jurnalistik, travelling, human interest, yang diperlukan adalah fleksibilitas & kejelian menangkap momen. Lensa vario dengan range lebar (sapujagad) dan bobotyang ringan paling cocok untuk memenuhi keperluan ini, misalnya 18-135 mm atau 18-200 mm

Setelah mengetahui kriteria lensa yang kita perlukan, barulah kita dapat mencari lensa yang sesuai dengan keperluan & anggaran.